Pages

Senin, 09 September 2013

Hari itu...

Hallo, udah lama ga nulis disini. Belakangan sibuk dengan hal-hal yang berkaitan dengan kampus. Malam ini gue mau menyempatkan diri untuk menulis beberapa patah kata untuk mewakili perasaan di hati, jaah emang bener gue ga bakat nulis kali yee. beuuh~
Ok sip.
(sebut saja nama orang spesial ini BK)
Hai, BK!
Gimana kabar kamu? Gak terasa ya udah hampir 3 tahun kita ga pernah saling bertatap muka lagi. Tapi alhamdulillah, kita masih bisa sesekali berkomunikasi lewat jejaring sosial. :)
Jadi, kamis (4 september 2013) kemarin dia ulang tahun, guys, yang ke-20. :)
Dan di hari itu juga, gue di hadapkan sama kenyataan bahwa gue ga bisa mengharap banyak selain bisa mendoakan dia agar selalu dalam keadaan sehat dan wal afiat juga terhindar dari segala fitnah layaknya gue ini. Ya seperti di katain suka sama cowo oranglah, di gangguin pake privat number trus dikatain ngerebut cowo oranglah, padahal gue juga gatau sama tu orang, wah dan hal gila lainnya. Sehingga gue berpikir, pahitnya jadi jomblo itu ya menghadapi masalah yg seperti ini.
Eh, juga di hari itu ada hal spesial lain lagi mengenai masa depan gue, dan seperti biasa, ritual sebelum menghadapi itu semua adalah memohon bantuan doa dari orang-orang terdekat, dan termasuk dia. Jadi, malam hari kamis itu gue nge-chat dia, kira-kira seperti ini dia balas :

Asli, satu kalimat ini jadi pengobat kekhawatiran gue untuk menghadapi hari penentuan tersebut. Seneng yah rasanya di doakan oleh orang yang kita sayangi kayak gini. Gue rasa ini belum cukup untuk mewakilkan semuanya, karena kalau di ibaratkan apa aja yg pengen gue tumpahkan disini ga bakal selesai, layaknya rasa yg di hati ini yang ga pernah terselesaikan, jiaaah hahahah... tapi yaudahlah, jodoh ga kemana. Kalau beliau jodoh gue, ya alhamdulillah banget, kalo gak ya, alhamdulillah juga, berarti gue dapat yang lebih baik dari beliau. Ich hab dich sehr sehr lieb, BK. Vermiss dich! :')

Minggu, 07 Juli 2013

Ein glückliches Ramadanfest! (Selamat bulan Ramadan!)

Ah, hy, people! Gimana kabar kalian? Gue do’ain, agar segala bentuk kebaikan dan kerahmatan menuju ke kalian semua, ya? Amiin.

Gue ga tau mau ngomong apa sebagai pembuka. Jadi ceritanya, gue lagi duduk termenung sendiri menikmati indahnya langit sore. Tiba-tiba gue teringat sosok-sosok yang hadir dan menjadi alasan tawa dan tangis gue di bulan Ramadhan tahun lalu. Yep, bentar lagi kita menyambut bulan yang penuh berkah yang tak terhitung itu, Sob. 
Source : Google

Jujur, gue selalu excited, kalau udah menyambut yang namanya “Bulan Ramadhan”. Dan this time, otak gue memutar kembali kenangan-kenangan tahun lalu. Hangatnya kebersamaan keluarga, teman, saudara jauh, kuliah, dan puasa dan ibadah-ibadah lain itu sendiri.

Sabtu, 15 Juni 2013

Struk Pembayaran?

Tadi siang, gue iseng mengobrak-abrik isi terdalam dari lemari gue. Dan tidak disangka-sangka gue menemukan begitu banyak 'Struk Pembayaran' yang gue simpan dari tahun 2011 lalu. Gue bukan orang yang terlalu demen belanja ini itu, sebelum tahun-tahun gue jadi mahasisiwi. Karena dulu, apa-apa bakal beli bareng Mama, dan beliaulah yang punya urusan sama struk pembayaran tersebut. 
Now, gue ngerasa dari struk pembayaran itu gue bisa mengulang memori-memori yang pernah gue alami sama orang-orang terdekat gue, sama orang yang deket sama gue

Selasa, 29 Januari 2013

Hujan.

Langit tampak kelabu sejak siang tadi, aku fikir akan hujan, dan ya tepat pukul 16.00 kota Medan ku diguyur air langit. Ah! Bagaimana aku pulang ke rumah tanpa basah kuyup, tanpa mantel, tanpa payung, ataupun jaket yang bisa ku gunakan untuk berlindung dari rintikan-rintikan hujan ini?
Aku pun berlari ke warung di dekat halte tempat aku menunggu bis yang akan membawaku pulang kerumah, tapi ah..lama sekali. Aku memang suka pergi ke tempat ini. Aku memang tidak begitu suka tempat yang ramai belakangan ini. Aku lebih suka duduk sendiri di tempat bermain yang ada di Lapangan Merdeka, berpangku tangan dan melihat langit, sangat indah kurasa. Ditambah lagi, aku bisa berpikir jernih dan merangkai skema-skema tentang apa-apa saja yang harus ku lakukan di kemudian hari, tapi sial...imajinasiku buyar ketika aku mulai melihat gumpalan langit hitam tepat di atas kepalaku. Aku harus segera pulang, tapi aku masih ingin disini. Itulah yang menyebabkan mengapa aku terjebak oleh tentara air langit yang sejatinya telah mengingatkan aku untuk kembali kerumah sejak tadi, tapi aku mengabaikannya.

Senin, 28 Januari 2013

Gagal Move On, I guess.

Gue bukan orang yang puitis. Maka dari itu lo yang baca cerita gue gak bakal merasa terharu ataupun mesti lari ke warung buat beli tisu. Bukan.
Gue juga bukan orang yang pandai merangkai kata-kata lelucon, yang akhirnya membuat lo tertawa terpingkal-pingkal karena celotehan gue di blog ini. Bukan.
Gue cuma orang biasa, yang selalu hidup dengan mencoba membuat titik balance antara keduanya. Oke, ini adalah pembuka yang paling absurd dari yang pernah gue buat.

 *scroll down*
Emang ini postingan yang keberapa, Ky?
Yang....pertama.
-_-)v

Gue mau bahas tentang betapa cinta bisa membuat orang menjadi semunafik gue. Gue minta maaf. Gue gak seharusnya cerita ini, tapi gue cuma bermaksud apa yang terjadi di dalam hidup gue dan (mungkin) terjadi juga di hidup kalian bakal gak terjadi lagi di kehidupan orang lain. 

Sumber : Google.com